Welcome>>Selamat Datang Di Blog Marga Sung ^^

Kamis, 07 Februari 2013

HAL YANG TABU DILAKUKAN SAAT IMLEK


1. (JANGAN) MENYAPU
Hal yang tabu bagi aktivitas menyapu ini berkaitan dengan legenda Ru Yen. Bahkan dapat dikatakan bahwa Ru Yen inilah dewa rejeki sesungguhnya. Pada catatan Lu Yi Ji menceritakan bahwa jaman dahulu ada pedagang bernama Qi Ming yang berkenalan dengan Qing Hong Jun. Qi Ming amat menghormati Qing sehingga suatu saat Qing mengatakan akan mengabulkan satu permintaan dari Qi. Ada orang yang membisiki Qi agar Qi meminta Ru Yen (keinginan/harapan semoga terkabul).
Qing terkejut mendengar permintaan Qi ini dan Ru Yen itu sesungguhnya adalah pelayan wanita Qing. Tapi karena sudah terlanjur berjanji , maka Qing memberi Ru Yen kepada Qi.Ketika Ru Yen tinggal dirumah Qi , ternyata semua keinginan Qi terkabulkan dan akhirnya ia menjadi orang kaya yang sukses. Hingga pada saat hari sincia itu Ru Yen terlambat bangun. Qing amat marah dan hendak memukuli Ru Yen. Ru Yen amat ketakutan dan mengubah dirinya menjadi kecil kemudian bersembunyi diantara tumpukan sampah dipengki. Qi Ming memukuli pengki itu dan berteriak memanggil Ru Yen. Tapi Ru Yen tidak pernah muncul lagi. Sejak itu Qi berangsur-angsur menjadi miskin.
Kebiasaan orang-orang didaerah Kanglam atau Jiang Nan ( Su Hang) itu adalah mengikat atau merangkai uang dan menaruh dipengki kemudian berteriak memanggil Ru Yen. Walau sekarang kebiasaan memanggil-manggil nama Ru Yen tidak ada di kalangan orang-orang selatan ( Fu Jian , Guang Dong dan sekitarnya) tapi kebiasaan tidak membuang sampah keluar rumah dan tidak menyapu pada hari sincia itu masih ada. Harapannya adalah semoga Ru Yen tidak diturut terbuang bersama dengan sampah-sampah itu.
Makna atau pesan moral dari cerita ini adalah jangan berlaku kejam kepada bawahan sendiri. Seorang pedagang atau pengusaha tetap memerlukan pelayan/pembantu dalam hal usaha mencapai keinginan. Termasuk siapapun jangan kejam terhadap karyawan atau pembantu. Karena tanpa mereka juga kita tidak bisa apa-apa.
2. (JANGAN) MEMBERI ANGPAO UNTUK YANG BELUM MENIKAH 
Mengapa orang yang belum menikah tidak boleh memberi angpao, malah mendapat angpao ? Orang yang telah menikah dalam budaya Tionghoa dianggap mereka telah mapan dan secara ekonomi lebih baik daripada mereka yang belum menikah. Juga perkembangan psikologis bagi mereka yang menikah rata2 lebih baik daripada mereka yang belum menikah. Mereka yang telah menikah dianggap telah berhasil membentuk suatu keluarga yang baru. Dan walaupun status adik , tapi jika telah menikah , kedudukannya lebih tinggi dari kakaknya yang belum menikah. Untuk itu biasanya sang adik memberi angpao kepada kakaknya. Tidak perduli berapa umur kakaknya dan tidak perduli berapa kekayaan kakaknya. Tapi hal ini tidak berlaku bagi mereka yang memiliki karyawan. Mereka yang belum menikah tapi memiliki karyawan diwajibkan memberi angpao sebesar 1 bulan gaji kepada karyawannya. Biasanya angpao untuk karyawan itu diberikan pada tgl 23 atau 24 bulan 12. Ini diutamakan sebab mereka para karyawan juga memerlukan uang untuk mempersiapkan diri menyambut Imlek.
Bagi yang belum menikah, tetap berhak menerima angpao walaupun secara umur, seseorang itu sudah termasuk dewasa. Ini dilakukan dengan harapan angpao dari orang yang telah menikah akan memberikan nasib baik kepada orang tersebut, dalam hal ini tentunya jodoh. Bila seseorang yang belum menikah ingin memberikan angpao, sebaiknya cuma memberikan uang tanpa amplop merah. Namun tradisi di atas tidak mengikat. Sekarang ini, pemberikan angpao tentunya lebih didasarkan pada kemapanan secara ekonomi, lagipula makna angpao bukan sekedar terbatas berapa besar uang yang ada di dalamnya melainkan lebih jauh adalah bermakna senasib sepenanggungan, saling mengucapkan dan memberikan harapan baik untuk 1 tahun ke depan kepada orang yang menerima angpao tadi.
3. (JANGAN) MENANGIS
Menangis pada saat Tahun Baru diyakini berdampak negatif karena dapat menimbulkan kesialan dan membuat korbannya menangis terus-menerus sampai satu tahun ke depan. Akan tetapi, pantangan ini tidak berlaku bagi anak kecil yang menangis pada hari Imlek.
4. (JANGAN) BERKATA BURUK
Setiap orang yang merayakan Imlek sebaiknya tidak mengeluarkan kata-kata kasar, kotor atau yang bermakna buruk dan sial. Kata “empat” atau "si" juga ada baiknya dihindari karena mengandung negatif, yaitu kematian. Satu tabu lagi yang perlu dijauhi adalah menceritakan kisah kematian dan cerita hantu. Di hari Imlek , keluarga besar saling berkunjung dan rumah yang sedang dikunjungi disibukkan dengan berbagai persiapan untuk menyambut mereka. Berkata hal-hal yang buruk dirasa kurang pantas dalam suasana imlek dan juga bagi para tamu yang datang kerumah. 
5. (JANGAN) HUTANG 

Lunasilah seluruh utang sebelum Imlek dan hindari meminjamkan uang pada hari itu. Jika tidak, ada kemungkinan orang tersebut akan terus dipinjami uang oleh orang lain sepanjang tahun.

6.(JANGAN) KERAMAS 

Hindari mencuci rambut saat Imlek tiba karena bermakna mengusir semua keberuntungan sampai satu tahun ke depan.

7. (JANGAN) BERPAKAIAN WARNA HITAM DAN PUTIH

Pakaian berwarna hitam dan putih sering dikenakan orang Tionghua pada saat berkabung dan melayat ke tempat duka , jika ada salah satu kerabat atau teman meninggal dunia. Karena itu hindari pemakaian pakaian warna hitam dan putih di saat Imlek yang semestinya berlangsung dengan penuh suka cita menyambut tahun baru. 

8.(JANGAN ) MENGGUNAKAN BENDA TAJAM
Pisau atau gunting disebut-sebut dapat menjauhkan keberuntungan. Akan tetapi, hal tersebut bisa dihindari dengan menghindari penggunaan dua alat tajam itu pada saat Imlek.

9.(JANGAN ) MERUSAK
Dalam tradisi Tionghua , tabu untuk merusak sesuatu di hari Imlek , jika dilanggar , dipercaya bisa membawa nasib buruk . Contohnya adalah memecahkan gelas dan piring. 

10.(JANGAN ) MEMBUNUH
Menurut buku yang di tulis oleh seorang bermarga Dong dari masa dinasti Jin, dituliskan bahwa urutan penciptaan dalam mitologi penciptaan NvWa: [1] hari pertama ayam , [2] anjing ,[3] babi , [4] kambing , [5] sapi , [6] kuda , [7] manusia , [8] padi-padian 
Hari ketujuh itu kemudian diperingati sebagai hari manusia atau renri. Semua manusia berulangtahun di hari itu. Terlepas dari tanggal lahir, terutama mereka-mereka yang oleh suatu sebab tidak mengetahui secara pasti tanggal kelahirannya.
Di masa kaisar Cheng dari Dinasti Han , ada satu perintah untuk melarang membunuh ayam di hari Imlek. Ini juga berkaitan dengan kepercayaan di masa Dinasti Qin - Dinasti Han tentang "tujuh hari" mencipta.[1] hari pertama ayam , [2] anjing ,[3] babi , [4] kambing , [5] sapi , [6] kuda , [7] manusia. Jadi ketika ada angin kencang itu tidak baik , misal di hari pertama , tidak baik bagi ayam.  Berhubung ke mitologi penciptaan itu, di hari-hari masing binatang, ada tradisi untuk tidak menyembelih binatang yang bersangkutan. Di hari manusia biasanya diperingati dengan makanan 7 macam, bisa itu 7 macam sayur atau 7 macam ikan atau bercampur.
入正月一日而風, 不利雞; 二日風, 不利犬; 三日風, 不利豕; 四日風, 不利羊; 五日風, 不利牛; 六日風, 不利馬; 七日風, 不利人 [Qin Daybook B - Fangmatan]

11.(JANGAN) MEMEGANG BARANG TERTENTU
Barang-barang yang dinilai berkonotasi negatif di saat Imlek adalah buku, menyajikan buah pir, jam. Jadi barang-barang seperti ini sebaiknya dihindari untuk disentuh di hari Imlek.
Zhonghua Wenhua

0 komentar:

Posting Komentar